Gugu:
Menurut, mengikuti pendapat/nasihat; Tuhu: Setia. Dengan demikian pengertian “Gugon tuhon” adalah mengikuti dengan
setia dan “tanpa reserve”, pokoknya ikut. Pada umumnya nasihat dalam “gugon
tuhon” bersifat “wewaler” atau larangan. Rumusnya adalah: “Jangan melakukan
.... nanti akan ..... “.
Wewaler
untuk makanan bisa baik bisa buruk pengaruhnya. Kalau anak dilarang makanan
yang justru zat bergizi, akan berpengaruh buruk untuk tumbuh-kembangnya. Sebaliknya
andaikan ada gugon tuhon bahwa orang darah tinggi dilarang merokok, akan bagus
untuk membantu menurunkan tekanan darahnya. Sayang tidak ada gugon tuhon yang
seperti itu.
Gugon
tuhon ada yang menyembunyikan nasihat sayangnya tidak diberi penjelasan.
Umumnya terkait dengan perilaku manusia. Gugon tuhon ini sebenarnya baik. Hanya
saja di jaman modern ini semestinya dijelaskan reasoningnya apa. Jangan sekedar
“ora ilok” atau akan ditelan buaya,
dan sebagainya.
Ada
gugon tuhon terhadap terjadinya suatu penyakit. Misalnya suatu penyakit dikatakan
akibat kutukan, padahal sebenarnya penyakit menular. Dengan penemuan “mikroskop”
banyak yang dapat diluruskan, misalnya penyebab kolera yang dikatakan “lelembut”
atau penyebab kusta dan TB Paru yang dikatakan sebagai kutukan. Ada pula gugon tuhon untuk tempat-tempat yang dianggap keramat, karena dipercaya orang banyak, kita pun jadi takut.
DAFTAR TULISAN MENGENAI GUGON TUHON
Bangsa
kita masih akrab dengan gugon tuhon, walaupun sebenarnya seluruh bangsa di
dunia ini mempunyai gugon tuhon masing-masing. Gugon tuhon perlu dicari
reasoningnya. Yang benar dapat kita uri-uri sebagai bagian dari budaya,
sedangkan yang tidak benar kiranya tidak usah dipakai lagi. Tulisan di bawah
kiranya bermanfaat (IwMM)
1 comment:
maaf pak sebelumnya. saya sedang mencari narasumber untuk riset tugas akhir kuliah saya. apakah saya bisa menghubungi bapak lebih lanjut?
Post a Comment