Melanjutkan tulisan: Gugon tuhon, tidak sekedar “ora ilok” (1): Perlakuan kepada bantal, maka untuk tempat tidur pun juga ada aturannya. Sebenarnya tidak macam-macam, tetapi sekali lagi karena “Wong Jawa panggonane semu”, maka pitutur para sesepuh dulu tidak pernah langsung mengatakan: “Jangan .... karena ....” atau “jangan .... nanti ....”. dengan alasan yang dapat diterima akal secara jelas. Kita akan ketakutan kalau kemudian ditambahi embel-embel kata “ora ilok”.
Bagaimanapun banyak “gugon tuhon” yang bisa
dicari logikanya, sehingga sebenarnya merupakan pitutur leluhur yang patut kita
lestarikan penerapannya dalam hidup sehari-hari. Di bawah adalah beberapa
contoh mengenai kebersihan tempat tidur dan alasannya mengapa harus demikian.
1. AJA
SOK JAG-JAGAN ANA NGAMBEN UTAWA PATURON MUNDHAK ORA ILOK
“Jag-jagan” artinya berjalan tanpa aturan.
Jag-jagan di ambin atau tempat tidur dikatakan “ora ilok”. Tentunya yang suka
jag-jagan begini anak kecil. Perilaku tidak sopan apalagi jaman dulu tidak
banyak anak pakai alas kaki. Padahal tidak ada fungsi lain dari ambin atau
tempat tidur, selain untuk tidur. Kesimpulannya tempat tidur harus bersih, oleh
sebab itu jangan dipakai “jag-jagan”.
2. AJA
SOK MANGAN ANA PATURON, MUNDHAK LARA GUDHIGEN
Perilaku orang/anak bisa macam-macam. Ada
juga yang suka membawa makanan ke kamar dan makan di tempat tidur. Bisa saja
makanan tercecer atau bahkan tumpah di tempat tidur. Tempat tidur akan kotor
dan menarik semut dan mungkin juga lalat untuk datang. Dikatakan kalau makan di
tempat tidur akan kudisan (gudhigen). Tujuannya tidak lain supaya kita menjaga
kebersihan tempat tidur. Kebetulan “gudhig” adalah penyakit akibat kita kurang
menjaga kebersihan tubuh kita.
3. AJA
MEMANGAN KARO TETURON, MUNDHAK ADOH MALAEKATE
Ada-ada saja, makan sambil tiduran, apalagi
posisinya tengkurap. Sama dengan butir 2 di atas, bedanya yang pertama makan di
tempat tidur (bisa duduk) sedangkan yang ini makan sambil tiduran. Disamping
risiko mengotorinya lebih besar, juga perjalanan makanan ke lambung menjadi
tidak lancar. Pengertian tentang malaikat sudah melekat di benak anak-anak.
Jadi kalau sampai dijauhi malaikat, tentu amat tidak menyenangkan. Adapun
tujuan utamanya adalah menjaga kebersihan dan memelihara kesehatan.
4. YEN
MAPAN TURU AJA NGANTI GUPAK UPA, MUNDHAK NGIMPI DITAPEL LINTAH
Orang tua saja punya rasa takut dan geli
kalau ketempelan lintah, mana lintah juga mengisap darah. Apalagi anak-anak.
“Upa” adalah butir-butir nasi. Namanya anak, bisa saja mau tidur mulutnya masih
cemot dengan makanan, atau tangannya masih lengket dengan makanan. Tujuan
sebenarnya adalah, sebelum tidur badan harus bersih, jangan ada bekas-bekas
makanan yang nempel di badan. Bila badan bersih, tempat tidur pun akan bersih.
Caranya dengan menakut-nakuti. Mimpi ditempel lintah, wah mengerikan itu.
KESIMPULAN
Tempat tidur adalah tempat khusus untuk
tidur. Oleh sebab itu harus dijaga kebersihannya. Jangan dipakai “jag-jagan”,
tidak digunakan untuk tempat makan apalagi makan sambil tiduran, dan kalau kita
akan berangkat tidur, harus membersihkan badan terlebih dahulu. Cuci tangan,
cuci kaki dan cuci muka. Tidak ada sisa-sisa makanan yang melekat di badan
maupun kotoran lainnya. Tidur akan nyaman dan .... tidak mimpi ketempelan
lintah (IwMM)
Dilanjutkan ke: Gugon tuhon, tidak sekedar “ora ilok” (3): Perilaku tidur
No comments:
Post a Comment