Tuesday, May 15, 2012

ANGGENTHONG UMOS: MULUT YANG REMBES

Genthong adalah tempayan air yang dibuat dari gerabah dan umos artinya rembes. Karena terbuat dari gerabah tentusaja tidak ada genthong yang tidak rembes. Pastilah ada air yang merembes keluar dari sela pori-pori dalam genthong. Ada cara untuk menghilangkan rembes adalah dengan melapisi semen luar dalam. Genthong menjadi warna semen, rembesnya minimal sampai tidak rembes samasekali, tapi wajah genthong menjadi jelek.


BOCOR MULUT

Genthong rembes menggambarkan orang yang tidak bisa simpan rahasia. Alias bocor mulut. Dia bisa curi dengar atau tidak usah curi-curi dengar, karena ia memang ada di situ, katakan dalam pertemuan arisan, ia tinggal kulak warta adol prungon saja. Di dunia moderen orang  anggenthong umos ini adalah narasumber yang baik walaupun beritanya berita gosip. Terbalik dengan orang yang ana catur mungkur, yang bila dengan orang nggosip dia pilih menyingkir, maka orang ini kalau ada yang ceritera tidak baik malah tidak menyingkir tetapi ikut nimbrung.

Ceritera baik atau tidak baik untuk orang seperti ini ditampung semua karena ia harus kulak warta. Karena mulutnya rembes maka warta (berita) yang ia peroleh akan dijual di tempat lain (adol prungon). Tentu ceriteranya bisa didramatisasi sesuai mental model yang bersangkutan. Bisa sekedar gosip berantai atau menjadi adudomba sengaja maupun tidak sengaja.

Ada teman yang tanya, apa anggenthong umos ini sama dengan tumbak cucukan? (baca wani silit wedi rai dan tumbak cucukan). Jawaban paling gampang adalah serupa tapi tak sama. Tumbak cucukan sama dengan “wadul” atau mengadu. Seperti anak kecil yang dinakali kakaknya lalu mengadu pada ibunya. Mengadu satu kali tidak apa-apa, tapi kalau sedikit-sedikit mengadu, maka ia disebut tumbak cucukan. Sedangkan nggenthong umos hanya sekedar orang yang mulutnya bocor. Eksesnya memang bisa seperti orang mengadu (wadul).

Anggenthong umos sama dengan NYUMUR GUMULING. Sumur andaikan bisa terguling pasti airnya tumpah kemana-mana. yang ini lebih parah dari "nggenthong umos" karena bukan sekedar rembes melainkan tumpah. Nyumur gumuling ini disebut dalam Serat Wulangreh, dapat dirujuk pada posting Enam watak yang tidak pantas dalam Serat Wulangreh.

Bila kita ketemu orang yang punya watak nggenthong umos ini, hati-hatilah. Apa yang disampaikan belum tentu benar, kalau toh benar kita tidak tahu kadar kebenarannya.


BOROS

Pengertian lain dari anggenthong umos adalah rembes dalam memelihara harta. Nama lain dalam bahasa Jawa adalah “ngebreh” atau boros. Ia tidak bisa memanage hartanya, tahu-tahu habis dan tidak tahu lagi tempo hari dipakai untuk apa.


TIDAK BAIK: BAGI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN

Pitutur dalam peribahasa ini: Anggenthong umos dengan kata kunci “rembes” baik untuk mulut maupun untuk harta sama-sama tidak baiknya. Yang pertama (rembes mulut) lebih banyak tidak baiknya untuk orang lain, sedangkan yang kedua (rembes harta) tidak baik untuk diri sendiri dan keluarga. Sepanjang kita sudah tahu bahwa sifat seperti ini ada, maka kita bisa menghindarkan diri dari berbuat seperti itu atau menasihati bila ada orang punya kelakuan demikian (IwMM)

No comments:


Most Recent Post


POPULAR POST