Semua
orang pasti kenal “buah pisang” yang dalam bahasa Jawa lazim disebut “Gedhang”.
Tetapi ada juga diantara kita (lebih-lebih pada jaman sekarang ini) yang tidak tahu
sekaligus belum pernah melihat pohon pisang itu wujudnya seperti apa.
Batang
pisang disebut “gedebog” baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Jawa. Ada
juga yang menyebutnya “gebog”. Gebog atau gedebog ini manfaatnya macam-macam.
Mulai dari posisi terhormat sebagai tempat menancapkan wayang dalam pagelaran wayang
kulit, dengan sentuhan jiwa seni dijadikan aneka-rupa kerajinan, bisa juga diolah untuk
campuran makan ternak, bahkan konon pada jaman penjajahan Jepang bagian paling
dalam dari batang pisang juga dimakan manusia.
Pada
masa kecil dulu, saat liburan, teman yang rumahnya di desa sering mengajak
dolan ke rumahnya, kemudian kita rame-rame berenang di “sendhang” (baca: Berbagai macam sumber air dalam bahasa Jawa). Sebelum mencebur di air, cari pohon pisang yang besar, ditebang, dan
batangnya kita potong dijadikan pelampung untuk rame-rame. Hanya perlu hati-hati karena
gedebog itu licin.
GEDEBOG DALAM PARIBASAN JAWA
Bertolak-belakang
dengan manfaatnya yang bermacam-macam, dalam paribasan Jawa “gedebog” mewakili
sifat manusia yang kurang baik. Mungkin ditinjau dari sifat fisik “gedebog” yang
licin dan mudah busuk.
Beberapa
paribasan Jawa yang terkait dengan gedebog adalah:
1. NGUWOD GEDEBOG
Nguwod:
Meniti. Arti harfiahnya: Menggunakan gedebog sebagai titian. Pengertiannya: Memberi
kepercayaan kepada orang yang tidak punya kompetensi.
Pengertian
lain adalah: a) Orang yang celaka (orang yang meniti atau “nguwod”) karena
perbuatan orang lain (gedebognya) dan b) orang yang tidak bisa dipercaya
(langsung menunjuk kepada gedebognya)
Perhatikan
“sifat licin gedebog” dan silakan dipraktekkan. Ditanggung banyak
tergelincirnya, kecuali yang berbakat main akrobat.
2. NGANDEL TALI GEDEBOG.
3. NGEDEBOG BOSOK
Gedebog
merupakan batang semu, sehingga cepat membusuk. Gedebog busuk disamping
tidak indah dipandang mata juga berlendir dan baunya tidak sedap. Seseorang
dikatakan “ngedebog bosok (busuk)” bila wajah sekaligus kelakuannya tidak baik (Iwan MM).
No comments:
Post a Comment