Melanjutkan
tulisan Pepindhan: Membandingkan secara paralel (3), telah dijelaskan bahwa “sanepa”
bersifat menyangatkan tetapi menggunakan “pepindhan” secara terbalik, maka
pepindhan bersifat tidak menyangatkan, hanya menyamakan sesuatu dengan sesuatu yang
lain melalui pembanding.
Pembanding
bisa binatang, tumbuh-tumbuhan, keadaan alam, tokoh wayang dan lain-lain. Ciri
khasnya adalah ada kata “kaya, kadya, pindha atau lir” yang ketiganya berarti
“seperti”.
Episode
ini adalah bagian terakhir dari 4 tulisan dan isinya pepindhan yang tidak
menyangkut manusia.
8. ALAM DAN LINGKUNGAN
DALANE MBATHOK MENGKUREP: Jalan yang permukaannya tidak rata,
dengan tonjolan cembung yang dapat dibayangkan seperti tempurung kelapa
(bathok) yang ditelungkupkan
DALANE NGGEGER SAPI: Jaman dulu sebelum banyak jalan aspal
dan angkutan umum masih menggunakan pedati yang ditarik sapi, maka bagian jalan
yang sering dilewati roda pedati akan lebih rendah daripada yang tidak
kelewatan. Bagian tengah jalan dan sepanjang jalan yang tidak kelewatan roda
pedati posisinya akan lebih tinggi. Bentuknya yang meninggi dan memanjang
diibaratkan sebagai punggung (geger) sapi.
PADHANGE KAYA RINA: (Rina: siang). Ada lagu dolanan jaman
dulu: “padhang mbulan, padhange kaya
rina”. Gambaran malam terang bulan.
PANASE KAYA MECAH-MECAHAKE SIRAH: Gambaran panas terik yang menyengat
sehingga diibaratkan bisa memecahkan kepala.
PETENGE NDUMUK IRUNG: Gambaran keadaan gelap gulita
sehingga mau menyentuh (ndumuk) hidung (irung) sendiri saja tidak bisa.
8. WARNA
ABANGE KAYA GODHONG KATIRAH: “Katirah” adalah sejenis tanaman
menjalar yang daunnya (godhong) berwarna merah. Warna merah yang diibaratkan
seperti dauh katirah ini digunakan untuk pepindhan bagi merahnya mata orang
yang sedang marah.
KUNING KAYA EMAS SINANGLING: Kuning seperti emas yang di’sangling”
(sangling: dimengkilatkan)
PUTIH MEMPLAK KAYA KAPUK DIWUSONI: “Wusu” adalah alah pemberih kapuk.
“Diwusoni” adalah membersihkan kapuk dengan “wusu”. “Memplak” adalah gandengan
kata “putih” yang punya arti menyangatkan. “Putih memplak” berarti putih sekali,
ibarat kapuk yang “diwusoni”.
ULESE NGEMBANG ASEM: “Ules” adalah warna untuk binatang.
Warna “kembang asem” digunakan untuk kucing yang warnanya coklat oranye.
Catatan: Untuk “kuda” dikenal kata “Ulese ngembang duren”.
9. LAIN-LAIN
BUAH-BUAHAN
– SALAKE MEDHI (MASIR): Buah salak
yang bagus, didalamnya (antara daging buah yang tebal dan biji) terdapat bagian
lunak yang terasa seperti pasir manis.
MAKANAN
– SUGUHANE MBANYU MILI: Hidangan
yang mengalir (mili) seperti air. Banyak dan tidak berhenti. Catatan: Kata
“mbanyu mili” juga digunakan untuk pepindhan bagi gendhing (musik) yang
mengalun tanpa kekosongan nada.
HUTANG
– UTANGE NYUNDUL EMPYAK: Hutang yang
sudah terlalu banyak diibaratkan sampai menyentuh langit-langit rumah. Bisa
juga dikatakan UTANGE TURUT USUK: Sepanjang usuk rumah.
KAIN
SOBEK – SUWEKE NYANGKEM KODHOK:
Gambaran kain sobek (suwek) yang lebar berbentuk segitiga seperti mulut katak.
PERBEDAAN
– BEDANE KAYA BUMI KARO LANGIT:
Digunakan untuk membandingkan berbagai kondisi yang bertolak belakang. Sifat
manusia, kemajuan suatu daerah, dll,
PERMUKAAN
YANG HALUS – ALUSE KAYA SUTRA: Semua
yang halus pepindhannya adalah kain sutera.
PENUTUP
Dengan
contoh yang sedikit ini, dengan penjelasan yang singkat ini, mudah-mudahan para
pembaca yang belum mengerti menjadi paham dan yang sudah lupa menjadi ingat.
Contoh lain tentunya masih banyak. Orang yang memakai cincin bermata besar bisa
dikatakan “ali-aline nggunung sapikul.
Orang yang dapat rejeki nomplok bisa berkomentar “kaya ketiban cempaka sawakul” dan sebagainya.
Bila
diringkas, inti dari pepindhan adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang
lain, tetapi tidak menyangatkan.
Pembandingnya bisa sesuatu yang nyata (misal:
bathok mengkurep) bisa pula abstrak (misal dhemit), tokoh fiksi (misal: Bathara
Kamajaya) pokoknya apa saja yang bisa dibuat perbandingan.
Hanya saja supaya komunikasi
tidak “blocking” maka orang yang kita ajak bicara harus tahu pepindhan yang
kita pakai. Jangan sampai kita mengatakan “cethil (pelit) kaya Gober Bebek”
kalau yang kita ajak bicara tidak pernah baca album Walt Disney. (IwanMM)
·
Pepindhan:
Membandingkan secara paralel (4)
|
No comments:
Post a Comment