Melanjutkan tulisan "Bambu dan Ungkapan Jawa (2): Dongeng dan paribasan", NGELMU
PRING adalah sebuah lagu beraliran “hip-hop” yang dinyanyikan “Rotra” dari
Yogyakarta. Artinya kurang lebih “filosofi bambu”. Disini kita dapat menemukan
bambu secara “all in one” baik manfaat fisik maupun filosofinya. Tidak terlalu
mengherankan kalau maknanya bisa demikian dalam, karena syairnya ditulis oleh
sosok kondang Sindhunata.
Karena alirannya “hip-hop” yang berselera muda, tentunya melalui “ngelmu pring” diharapkan kawula muda dapat memaknai hidup mereka. Tentusaja mereka harus paham bahasa Jawa. Kalau tidak, ya seperti pramuwisata Thailand yang telah saya tulis dalam “Bambu dan ungkapan Jawa (1): Pring dan lagu ayo ngising".
Syair, terjemahan dan penjelasan singkat dapat dibaca di bawah ini:
PRING REKETEG GUNUNG GAMPING AMBROL
Lirik
Pring reketek gunung gamping ambrol, Ati kudu tetep jo nganti uripmu kagol,
Karena alirannya “hip-hop” yang berselera muda, tentunya melalui “ngelmu pring” diharapkan kawula muda dapat memaknai hidup mereka. Tentusaja mereka harus paham bahasa Jawa. Kalau tidak, ya seperti pramuwisata Thailand yang telah saya tulis dalam “Bambu dan ungkapan Jawa (1): Pring dan lagu ayo ngising".
Syair, terjemahan dan penjelasan singkat dapat dibaca di bawah ini:
PRING REKETEG GUNUNG GAMPING AMBROL
Lirik
Pring reketek gunung gamping ambrol, Ati kudu tetep jo nganti uripmu kagol,
Pring reketek gunung
gamping ambrol, Uripa sing jejeg nek ra eling jebol,
Terjemahan
Bambu gemeretak Gunung Gamping Runtuh, Hati harus tetap jangan sampai hidupmu terhambat,
Terjemahan
Bambu gemeretak Gunung Gamping Runtuh, Hati harus tetap jangan sampai hidupmu terhambat,
Bambu gemeretak gunung
gamping runtuh. Hiduplah yang lurus kalau tidak “ingat” hancur.
Pesan:
Pring reketeg gunung gamping ambrol menggambarkan tekad yang kuat, mampu mematahkan batang bambu yang lentur dan melongsorkan gunung kapur yang keras.
Pesan:
Pring reketeg gunung gamping ambrol menggambarkan tekad yang kuat, mampu mematahkan batang bambu yang lentur dan melongsorkan gunung kapur yang keras.
Hati yang tetep, jejeg
dan dilandasi rasa eling akan menghilangkan hambatan hidup dan mencegah
kehancuran hidup.
MACAM-MACAM BAMBU DAN PESAN KEHIDUPAN
Lirik
Pring Ndeling, tegese kendhel lan eling, kendhel mergo eling, timbang nggrundel nganti suwing,
MACAM-MACAM BAMBU DAN PESAN KEHIDUPAN
Lirik
Pring Ndeling, tegese kendhel lan eling, kendhel mergo eling, timbang nggrundel nganti suwing,
Pring kuwi suket, Dhuwur tur jejeg; Rejeki
seret, Rasah do bunek.
Pring Ori, Urip iku mati; Kabeh sing
urip mesti bakale mati,
Pring Apus, Urip iku lampus; Dadi wong
urip ojo seneng apus-apus,
Pring Petung, Urip iku suwung; Senajan
suwung nanging ojo bingung,
Pring Wuluh, Urip iku tuwuh; Ojo mung
embuh ethok-ethok ora weruh.
Pring
Cendani, Urip iku
wani; Wani ngadepi aja mlayu merga wedi,
Pring
Kuning, Urip iku
eling; Wajib padha eling, Eling marang sing peparing,
Terjemahan:
Bambu Ndeling, Artinya berani dan ingat; Berani karena ingat, Daripada menggerutu sampai bibir sumbing.
Pring itu rumput, Tinggi dan tegak; Rejeki seret, tidak usah bingung
Terjemahan:
Bambu Ndeling, Artinya berani dan ingat; Berani karena ingat, Daripada menggerutu sampai bibir sumbing.
Pring itu rumput, Tinggi dan tegak; Rejeki seret, tidak usah bingung
Bambu Ori, hidup itu mati; Semua yang hidup pasti
bakal mati
Bambu Apus, Hidup itu mati; Jadi orang hidup,
jangan suka bohong
Bambu Petung, hidup itu hampa; Walaupun hampa,
tetapi jangan bingung
Bambu Wuluh, Hidup itu tumbuh; Jangan bilang tidak
tahu, Pura-pura tidak tahu
Bambu Cendhani, Hidup itu berani; Berani
menghadapi. Jangan lari karena ketakutan
Bambu
Kuning; Hidup itu ingat; Semua wajib
ingat, Pada Yang Maha Memberi
Pesan:
Mengambil sinonim bambu (deling), tanaman bambu sebagai rumput dan macam-macam bambu (ori, apus, petung, wuluh, cendhani dan kuning) dengan permainan guru swara yang pas, menghasilkan pesan-pesan hidup sebagai berikut:
Pesan:
Mengambil sinonim bambu (deling), tanaman bambu sebagai rumput dan macam-macam bambu (ori, apus, petung, wuluh, cendhani dan kuning) dengan permainan guru swara yang pas, menghasilkan pesan-pesan hidup sebagai berikut:
- Berani bertindak dengan dilandasi rasa eling. Menggerutu tanpa tindakan, walaupun sampai bibir sumbing tidak akan ada hasilnya.
- Hidup itu mati dengan pengertian semua yang hidup pasti akan mati. Oleh sebab itu jangan suka berbohong yang akan menodai kehidupan kita
- Hidup itu hampa, tetapi isilah kehampaan itu, jangan kita justru menjadi bingung
- Hidup itu tumbuh, jangan pura-pura tidak tahu. Karena tumbuh, maka kita harus bergerak supaya bisa berkembang
- Hidup itu berani. Kita harus berani menghadapinya dan jangan melarikan diri karena ketakutan menghadapi hidup
- Hidup itu ingat (eling), ingat kepada Allah SWT sehingga hidup kita tidak melanggar norma-norma agama.
MANFAAT FISIK BAMBU DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Lirik
Pring iku mung suket,
Lirik
Pring iku mung suket,
Ning
omah asale seka pring,
Usuk
seka pring,
Cagak
seka pring,
Gedhek
iku pring,
Lincak
uga pring,
Kepang
cetha pring,
Tampare
ya mung pring,
Kalo,
Tampah, Serok asale seka pring,
Pikulan,
tepas, tenggok digawe nganggo pring,
Mangan
enak, mancing iwak, walesane ya pring,
Jangan
Bung aku gandrung jebule bakal pring,
Terjemahan:
Bambu hanyalah rumput
Terjemahan:
Bambu hanyalah rumput
Tetapi
rumah berasal dari bambu
Usuk
(penyangga atap) dari bambu
Tiang
dari bambu
Dinding
itu bambu
Kursi
juga bambu
Kepang
(gedhek yang belum dipasang) jelas bambu
Talinya
ya hanya bambu
Kalo,
tampah, serok (alat-alat dapur) asalnya dari bambu
Pikulan,
kipas, bakul, dibuat dari bambu
Makan
enak, memancing ikan, jorannya juga bambu
Sayur
rebung, aku amat suka, ternyata berasal dari bambu yang masih muda
Pesan:
Pesan:
1. Walaupun
bambu hanya sejenis rumput tetapi manfaatnya bagi kehidupan manusia amat besar.
Ingat Jalma tan kena ingina
2. Bambu bisa
dibuat menjadi rumah tinggal manusia, lengkap termasuk perabot dan peralatan
dapur (usuk, tiang, dinding, kursi, kepang, tali, kalo, tampah, serok, pikulan,
kipas dan bakul)
3. Bambu dapat
digunakan untuk mencari makan (joran pancing) sekaligus dimakan (rebung)
Adapun makna yang lebih dalam lagi dari “Ngelmu Pring” dapat dibaca
pada lanjutan tulisan ini: Bambu dan ungkapan Jawa (4): Ngelmu Pring (B)
No comments:
Post a Comment