Saturday, May 5, 2012

KESRIMPED BEBED KESANDHUNG GELUNG: LAKI-LAKI SUPAYA HATI-HATI

Bebed: adalah kain panjang (jarit/jarik) yang dipakai kaum pria dalam busana Jawa. Gelung adalah “konde” yang dipakai wanita. Jaman sekarang mungkin hampir tidak ada lagi laki-laki dan perempuan yang hari-hari pakai bebed dan gelung di rambutnya. Tapi kalau diganti menjadi kesrimpet pantalon kesandhung wig kok ya tidak lucu.
 
Ungkapan di atas adalah gambaran perilaku dengan menggunakan purwakanthi yang bagus. Karena menggunakan “bebed” dan “gelung” pasti terkait dengan perilaku laki-laki dan perempuan. Demikian pula karena menggunakan kata “kesrimped” (terjirat) dan “kesandhung” (tersandung) pasti perilaku yang dimaksud adalah perilaku tidak baik yang membuat orang tersungkur.

Makna ungkapan ini sederhana saja: Gambaran seorang laki-laki yang tergoda dengan “wanita” yang tidak baik, atau kalau laki-laki ini sudah berkeluarga maka ia tergoda dengan “wanita lain”. Akibatnya kalau ia punya harta bisa habis-habisan, kalau punya keluarga bisa berantakan dan kalau punya kedudukan bisa jatuh terduduk.

Ada seorang teman yang cukup kritis dalam memberikan perhatian kepada ungkapan ungkapan Jawa bertanya kepada saya: “Mas Iwan, apa ada rahasia lain dalam ungkapan tersebut? Masa sekedar laki-laki yang tersungkur gara-gara perempuan. Orang Jawa kan biasa semu dan sinamun ing samudana”.

Terus terang saya tidak pernah memikirkan sebelumnya. Saya sampaikan kepada teman saya, kalau kesandhung gelung kan jelas bahwa kita tergila-gila pada perempuan. Bisa perempuan baik-baik yang membuat kita linglung padahal dia tidak mau atau kita sudah punya keluarga. Bisa juga perempuan tidak baik. Yang terakhir ini bisa membuat kita pada akhirnya habis-habisan dalam hal drajat semat dan kramat.

Jadi kita tergoda karena digoda wanita, begitukah mas?”

Ya memang bisa begitu. Laki-laki kalau didatangi wanita pada umumnya lemah. Kalau dia sadar bahwa wanita baik-baik pasti tidak akan begitu, mestinya kita sudah waspada dari awal. Oleh sebab itu diawali dengan kata-kata “kesrimped bebed”. Tadi sudah disebutkan bahwa arti kesrimped adalah terjirat. Biasanya oleh tali dan istilah kesrimped digunakan untuk kaki. Tapi disini dia kesrimped bebed, berarti terjirat kainnya sendiri....... berarti laki-laki itu "ngundhuh wohing pakarti"

Teman saya memotong:”jadi mas, dia tersuruk karena ketidak-waspadaannya sendiri dalam hal ini terhadap wanita yang tidak baik”.

Persis”, jawab saya. “Ungkapan Jawa tidak sekedar dimengerti artinya, tetapi juga perlu dipahami latar-belakangnya, sehingga kita tidak sekedar tahu apa kejadiannya tetapi juga mengerti mengapa hal itu terjadi. Dengan demikian kita akan waspada dan melakukan langkah-langkah supaya tidak kesrimped bebed kesandhung gelung”. (IwMM)

No comments:


Most Recent Post


POPULAR POST