Saturday, March 31, 2012

SERAT WULANG REH: ORANG “NGGUNGGUNG” TENTU ADA MAUNYA


Pada tulisan Serat Wulangreh: Jangan jadi orang gunggungan telah dijelaskan bahwa “ngunggung” adalah perilaku suka memuji yang berlebihan. Dasanama lain masih dalam bahasa Jawa juga adalah “Ngumpak” atau "mbombong". 

Sri Susuhunan Pakubuwana IV kelihatannya amat gemas dengan orang “gunggungan” sehingga dikatakan kalau sudah dipuji-puji badannya membengkak seperti bisul mau pecah .... yen den gunggung muncu-muncu, kaya wudun meh mecothot (Pupuh Gambuh, bait ke 12)

Terhadap orang yang suka “nggunggung” Sri Susuhunan semakin menjadi-jadi geregetennya. Dalam Pupuh Gambuh bait ke 15 di bawah disebutkan:


Terjemahan bebasnya:

Orang seperti itu tidak pantas dekat dengan orang besar, tak urung akan menuntun ke perbuatan tidak baik, tetapi ada yang pantas, orang seperti tu selayaknya digiling. (dheplok: menumbuk atau menggiling dengan alu atau “pipisan” sampai halus)
 
Mengapa orang yang suka "nggunggung" layak didheplok?  Pada Pupuh Gambuh bait ke 13 disebutkan:


 

Terjemahan bebasnya:

Orang yang selalu nggunggung, pamrihnya hanya sepele, hanya untuk kenyangnya perut, mengkilatnya bibir dan basahnya kerongkongan. Memberi (pujian) dengan pamrih adalah perbuatan manusia yang jelek.

Catatan: (Ruba - Reruba: adalah memberi dengan pamrih pribadi. Termasuk memberi pujian dengan pamrih)
Perilaku “nggunggung” pada umumnya ditujukan pada orang yang lebih tinggi kedudukannya, minimal setingkat. “Nggunggung” kepada orang yang berkedudukan lebih tinggi termasuk perbuatan ngathok. Bila kita pejabat, hati-hati. Jangan sampai menjadi pejabat yang gunggungan. Nggunggung sesama teman dengan tujuan mengerjai adalah permainan sehari-hari. Jangan lupa pula bila kita adalah “orang tua” jangan sampai secara tidak sadar mendidik anak kita menjadi bocah yang gunggungan. Kita sering melakukan itu.
Kepada orang yang suka nggunggung selain Sri Susuhunan memarahi dengan mengatakan ..... nanging ana pantesipun, wong mangkono didhedheplok beliau juga memberi pitutur dalam Pupuh Gambuh bait ke 17:

Terjemahan bebasnya:
Kamu jangan begitu, kelakuan yang seperti itu akan diingat dan ditandai, oleh teman, sanak dan saudara, tidak akan ada yang percaya.

Ya, pada akhirnya orang yang suka nggunggung akan dijauhi dan dikucilkan dari pergaulan (IwMM)

No comments:


Most Recent Post


POPULAR POST