Thursday, April 25, 2013

BEBERAPA HAL YANG MENYEBABKAN ORANG HARUS HATI-HATI DALAM PARIBASAN JAWA (2)

Pada tulisan ke dua ini tiga contoh orang yang kepada mereka kita harus hati-hati adalah pertama, orang yang suka menipu; kedua,  orang yang tidak membalas budi dan satu lagi yang ketiga, orang yang mau enaknya sendiri.
 
Mengapa yang ke tiga ini dimasukkan, coba saja rasakan bergaul dengan orang yang seperti ini. Mungkin kita tidak mengalami kerugian material, tetapi makan hati juga.
 
 
 
C. MENIPU
 
1. AKAL BULUS
 
Akal dari seekor bulus (kura-kura) adalah memasukkan kepala kedalam tempurungnya. Terlalu sederhana untuk diketahui. Pengertian akal bulus adalah menipu tetapi kurang cerdik sehingga mudah diketahui yang akan ditipu. Dengan demikian orang yang tertipu karena “akal bulus” seseorang berarti orang yang tertipu ini ini lebih bulus dari bulus. Kenyataannya ada juga yang tertipu dengan sekedar SMS yang berbunyi “Bu pulsaku abis” atau “Ada mendapatkan hadiah mobil avanza” dan sejenisnya.
 
2. AKAL KOJA
 
Jaman dulu kata “koja” digunakan untuk menyebut saudagar India. Mungkin karena saking pandai dan luwesnya dalam transaksi perdagangan mereka bisa meraih keuntungan besar. Sehingga “akal koja” diartikan orang yang pandai menipu secara amat halus, sehingga kita tidak sadar kalau sebenarnya mengalami kerugian.
 
3. NJABUNG ALUS.
 
Jabung adalah semacam lak atau perekat yang keluar dari getah pohon. Njabung alus berarti merekatkan secara halus. Kata “jabung” sendiri juga mempunyai arti “menipu”. Dengan demikian kata “njabung alus” secara harfiah berarti menipu secara halus, demikian pula dalam pengertian peribahasa: bisa merekatkan secara halus, tidak kentara kalau menipu.
 
 
Bisa dimasukkan dalam katagori menipu juga. Kelihatannya menolong (misalnya bantu-bantu waktu kita punya hajat), padahal ia juga angon ulat ngumbar tangan. Ketika ada kesempatan mengambili barang-barang. Sering juga kejadian orang menolong korban kecelakaan. Padahal sembari menolong ia juga melepas arloji, cincin dan dompet si korban. Orang desa yang kebingungan tidak tahu jalan di kota besar juga bisa jadi korban si tukang tolong yang suka menthung ini. Pura-puranya mencarikan jalan pada akhirnya merampok.

5. MBIDHUNG API ROWANG

Mau mBidhung (ngrusuhi, mengganggu) tetapi pula-pula membantu (rowang: teman; rewang: teman/membantu)

6. NGGUTUK API LAMUR

Nggutuk: memukul. Pengertiannya adalah membuat celaka orang lain (nggutuk) tetapi pura-pura tidak tahu (api lamur: pura-pura rabun). Misalnya malah tanya kenapa bisa terjadi demikian?

7. CATATAN
 
Menipu juga dapat dilakukan oleh dua orang sebagai tim yang padu, seperti telah ditulis pada: Gedheg lan anthuk, dududan lan anculan.
 
 
D. TIDAK MEMBALAS BUDI
 
1. DIBECIKI MBALANG TAI
 
Gambaran orang yang diberi kebaikan (dibeciki) tetapi membalas dengan kejahatan (mbalang tai. Mbalang: melempar; Tai: tahi).
 
2. TULUNG KEPENTHUNG
 
Maksud kita baik-baik mau menolong, ternyata yang ditolong membalas dengan kejahatan. Contoh sederhana adalah fabel kisah sapi yang menolong buaya. Sedemikian baiknya si sapi sampai ia menggendong si buaya yang lemah di punggungnya. Ternyata si buaya justru mau memakan ponok si sapi. Beruntunglah ada ketemu kancil yang kemudian melepaskan sapi dari bahaya.
 
 
Diberi hati masih minta ampela. Memang bukan membalas kebaikan dengan kejahatan, tetapi meminta lebih. Sudah diberi kebaikan ternyata kurang menerima sehingga merambat minta yang lain lagi.
 
 
E. MAU ENAKNYA SENDIRI
 
1. AREP JAMURE EMOH WATANGE
 
Jamur adalah makanan yang enak; hampir semua orang suka jamur (arep jamure). Jamur tentunya harus dicari dulu di batang pohon (watang) utamanya yang sudah membusuk. Sehingga lebih banyak orang yang mau makan jamurnya tetapi tidak mau merasakan repotnya cari jamur (Emoh watange). Kalau kita bekerjasama dengan orang yang seperti ini lama-kelamaan akan makan hati.
 
2. AREP NANGKANE EMOH PULUTE
 
Orang mau makan nangka tentu harus bertempur dulu untuk melepaskan daging buah nangka dari pelingkupnya yang bergetah. Artinya sama dengan arep jamure emoh watange, yaitu: Orang yang mau enaknya tidak mau susahnya. Orang seperti ini jangan dimasukkan dalam tim karena hakekat tim adalah kerjasama: Senang dan susah sama-sama dirasakan. Kalau ia tidak mau watang dan pulutnya disilakan saja beli jamur dan nangka di supermarket. Kecuali kita ikhlas menjadi orang yang gupak pulute ora mangan nangkane.
 
 
LIDING DONGENG
 
Bila semua orang sopan dan baik tentunya dunia akan tenteram.
 
Tetapi di dunia ini masih ada manusia lain: yang tidak sopan sekaligus tidak baik. Untuk yang seperti ini pasti kita sudah waspada dari awal.
 
Bagaimana dengan orang yang baik tetapi kurang sopan? Pasti kita jauhi karena manusia mengedepankan sikap yang santun.

Justru hal inilah yang menyebabkan manusia lengah ketika menghadapi orang yang kelihatannya sopan tetapi nakal (Iwan MM)

No comments:


Most Recent Post


POPULAR POST