Panyandra (candra: salah satu pengertian
“candra” menurut Poerwadarminta adalah menceriterakan ujud sesuatu dengan
“pepindhan”). Secara umum dapat kita katakan bahwa “panyandra” adalah
“pepindhan” khusus. Misalnya bagian tubuh manusia (khususnya wanita, dan lebih
khusus lagi yang dinilai “indah). “Panyandra” juga diberikan untuk
menggambarkan suatu keadaan. Misalnya “panyandra untuk musim” dalam
“pranatamangsa” Jawa, demikian pula panyandra gambaran orang minum (minuman
keras) mulai satu sloki sampai sepuluh sloki.
Tulisan
ini adalah lanjutan Panyandra: Pepindhan untuk sesuatu yang khusus (1): Kepala dan leher dan Panyandra: Pepindhan untuk sesuatu yang khusus (2): Tubuh dan Anggota Badan Tubuh dan
anggota badan
PRANATAMANGSA
Perhitungan
pranatamangsa dimaksudkan untuk pedoman para petani pada masa Sunan Pakubuwana
VII di Surakarta. (dapat dibaca di Pranatamangsa, Wikipedia). Adapun tulisan
ini mengambil dari Sarine Basa Jawa, Padmasukaca, 1967).
Mangsa
(musim) disini dibagi menjadi 12. Di bawah adalah daftar 12 mangsa tersebut:
Nama, mulainya, lamanya dan “Candra”nya
1. MANGSA KASA (KARTIKA)
Dimulai
tanggal 21/22 Juni, lamanya 41 hari dan candranya adalah: Sotya murca saking êmbanan (intan lepas dari cincin yang menjadi embanannya)
dengan kejadian di alam: Daun-daun berguguran, kayu akan menjadi kering dan
belalang masuk ke tanah.
2. MANGSA KARO (PUSA)
Dimulai
tanggal 1/2 Agustus, lamanya 23 hari dan candranya adalah: Bantala rêngka (Bumi retak) dengan kejadian di alam: Tanah mengering
dan retak-retak.
3. MANGSA KATELU (MANGGASRI)
Dimulai
tanggal 24/25 Agustus, lamanya 24 hari dan candranya adalah: Suta manut ing bapa (Anak
menurut/mengikuti ayahnya) dengan kejadian di alam: Tanaman merambat mulai
tumbuh, menaiki rambatannya, seperti anak yang mengikuti bapaknya.
4. MANGSA KAPAT (SITRA)
Dimulai
tanggal 17/18 September, lamanya 25 hari dan candranya adalah: Waspa kumembeng jroning kalbu (Air mata
tergenang di dalam kalbu) dengan kejadian di alam: mata air mulai terisi,
burung-burung mulai membuat sarang untuk bertelur
5. MANGSA KALIMA (MANGGAKALA)
Dimulai
tanggal 12/13 Oktober, lamanya 27 hari dan candranya adalah: Pancuran
mas sumawur ing jagad (Pancuran emas menyirami bumi) dengan kejadian
alam: Mulai hujan besar, pohon-pohon besar mulai tumbuh daunnya dan tanaman
empon-empon mulai bertunas
6. MANGSA KANEM (NAYA)
Dimulai
tanggal 8/9 November, lamanya 43 hari dan candranya adalah: Rasa
mulya kasucian (Merasa mulia penuh kesucian) dengan kejadian alam:
Mulai banyak buah-buahan dan burung-burung air bermunculan di tempat berair).
7. MANGSA KAPITU (PALGUNA)
Dimulai
tanggal 21/22 Desember, lamanya 43 hari dan candranya adalah: Wisa kentar ing maruta (Bisa/racun terhanyut
bersama angin) dengan kejadian alam: Banyak penyakit termasuk banyak hujan dan
banjir.
8. MANGSA KAWOLU (WISAKA)
Dimulai
tanggal 3/4 Pebruari, lamanya 24 hari dan candranya: Anjrah jroning kayun (keluarnya isi hati) dengan kejadian alam:
Musim kucing kawin
9. MANGSA KASANGA (JITA)
Dimulai
tanggal 28/29 Pebruari, lamanya 25 hari dan candranya: Wedhare wacana mulya (Munculnya suara-suara mulia) dengan kejadian
alam: Jangkrik, gangsir, garengpung (tonggeret) mulai berbunyi. Saatnya padi berbunga
10. MANGSA KASAPULUH (SRAWANA)
Dimulai
tanggal 25/26 Maret, lamanya 24 hari dan candranya: Gedhong mineb jroning kalbu (Gedung tertutup dalam kalbu) dengan
kejadian alam: banyak hewan bunting dan burung-burung menetaskan telurnya. Padi
pun menguning.
11. MANGSA KASAWELAS (DHESTHA,
PADRAWANA)
Dimulai
tanggal 18/19 April, lamanya 23 hari dan candranya: Sotya sinarawedi (Intan seperti saudara) dengan kejadian alam:
Burung mulai menyuapi anak-anaknya
12. MANGSA KAROLAS (SADDHA, ASUJI)
Dimulai
tanggal 11/12 Mei, lamanya 41 hari dan candranya: Tirta sah saking sasana (Air mulai meninggalkan tempatnya) dengan
gejala alam: Musim bedhidhing (dingin), tidak ada orang berkeringat
BAGAIMANA ANCER-ANCER PERHITUNGANNYA?
Setidak-tidaknya
kita bisa mengetahui “bulan” dari “mangsa” yang ingin kita ketahui. Yang membuat
mudah, perhitungannya menggunakan tahun masehi. Caranya sederhana saja:
1. Bila bulannya lebih dari 6 (Misalnya
Nopember: bulan ke 11) maka kita kurangi dengan angka 6: 11-6 = 5. Jadi pada
bulan Nopember kita masuk pada mangsa Kalima: Hujan mulai besar.
2. Bila bulannya kurang dari 6 (Misal
Januari: Bulan ke 1) maka kita tambah dengan angka 6: 1+6 = 7. Jadi pada bulan
Januari kita masuk pada mangsa Kapitu: Banyak penyakit.
Perhitungan
pranatamangsa mungkin sudah tidak menarik lagi bagi kehidupan di kota besar.
Apalagi gejala-gejala alam yang diberi panyandra oleh nenek moyang kita kelihatannya
juga sudah ogah menyertai kehidupan metropolis.
Sebagai contoh “Wedharing
wacana mulya” sebagai panyandra mangsa kasanga, yang disuarakan oleh jangkrik,
gangsir dan khususnya garengpung (tonggeret) sudah tidak terdengar lagi di
kota-kota besar. Tidak ada lagi “wacana mulya” pada bulan Maret. Yang terjadi adalah “udan salah mangsa” yang
tidak bisa diberi panyandra. Ditelan "global warming" kah?(IwanMM)
Dilanjutkan
ke PANYANDRA: PEPINDHAN UNTUK SESUATU YANG KHUSUS (4): MINUM
No comments:
Post a Comment