Melanjutkan
“Air dan ungkapan Jawa (2) ” pada tulisan ini saya sampaikan mengenai
sifat-sifat air. Dalam “Asta Brata”
salah satu dari 8 sifat kepemimpinan adalah “laku
hambeging Indra (atau Tirta)
antara lain karena sifat air yang rata, selalu bergerak mengikuti wadahnya,
sejuk dan menjadi pembersih yang paling utama. Air akan mengalir menuju tempat
yang rendah. Kalau alirannya deras dan daya tampung terlampaui terjadilah
banjir. Beberapa sifat yang digunakan dalam ungkapan Jawa antara lain:
A. ILI
“Ili”
adalah alir; Mili: mengalir; Keli:
hanyut
1. Numpal
keli: Digunakan untuk
menggambarkan orang bepergian yang hanya nunut dan tidak jelas kemana
tujuannya. Ikut air mengalir saja.
2. Jurang
grawah ora mili:
Jurang yang lebar tidak mengalir. Sudah jelas kalau jurang tidak mengalirkan
air, kecuali ada sumber airnya. Gambaran orang yang banyak omong tetapi tak ada
perbuatannya alias “Kakehan gludhug kurang udan”
4. Nandur
wiji keli; Menanam bibit hanyut (Wiji: Biji tanaman,
benih). Maksudnya memelihara anak orang yang tidak mampu, sampai jadi orang.
B. BANJIR
Banjir
mengambarkan jumlah yang besar. Ada ungkapan “Kebanjiran sagara madu” berati orang yang mendapat keberuntungan
amat besar
C. KLEBUS
“Klebus” adalah basah kena air. Ada peribahasa
“cincing-cincing klebus” yang artinya
sudah berupaya hemat tetapi malah keluar uang banyak. Dalam hal ini adalah
orang yang berupaya hemat karena dia pelit. Bukan hemat dalam pengertian
efisien dan efektif
D. LUKAK DAN KOCAK
Lukak:
Tidak penuh, untuk air dalam wadah; Air yang “lukak” dalam wadah maka akan
kocak dan berbunyi kalau wadah digoncang-goncang
1. Kocak iku tandha lukak: kocak pertanda
kosong. Sama artinya dengan peribahasa dalam bahasa Indonesia “Tong kosong
nyaring bunyinya”
2. Lukak apapak: (papak: memotong supaya
sama). maksudnya orang bodoh yang gayanya
mau menyamai orang pandai
3. Wong lukak: Orang dungu
Sampai
disini selesailah sudah ungkapan-ungkapan Jawa yang menggunakan kata “banyu”
dan keterkaitannya. Ada beberapa yang sudah jarang kita dengar. Kiranya bisa sekedar
untuk refreshment dalam rangka kita “Nguri-uri basa Jawa” (IwMM)
No comments:
Post a Comment