Monday, October 1, 2012

SERAT WULANGREH: LELIMA SINEMBAH, SEMBAH LELIMA


Dalam Serat Wulangreh, pupuh Maskumambang, Sri Pakubuwana IV memberikan ajaran tentang kepada siapa dalam hidup ini, “sembah” kita tujukan.

Hal ini dapat kita baca pada bait ke 7 sd 9 pada gambar di bawah: Ke lima sembah tersebut ditujukan kepada: (1) Rama ibu: yaitu kedua orang tua kita, (2) Maratuwa lanang wadon: Mertua laki-laki dan perempuan, (3) Sadulur tuwa: Saudara tua (4) Guru dan (5) Gustinireki: yaitu Allah SWT.

Sebagai catatan, istilah memang sama yaitu "Sembah" tetapi pengertiannya tentu jauh beda antara sembah kepada manusia dan sembah kepada Tuhan.
 
Wulangreh, Maskumambang bait ke 7-9
1. KEDUA ORANG TUA
 
Hal ini terkait dengan pesan Sri Pakubuwana IV untuk berbakti kepada orang tua (Serat Wulangreh: Anak muda berbaktilah kepada orang tua). Mengapa “hormat” ditujukan kepada bapak dan ibu, dalam hal ini karena: (1) Ayah dan ibu merupakan lantaran kita bisa hidup di dunia ini (2) Dalam kehidupan di dunia kita bisa pandai dan tahu hal-hal baik maupun buruk tak lain melalui kedua orang tua kita sesuai kehendak Allah yang maha kuasa. Mengenai hal ini dapat dibaca pada pupuh Maskumambang bait ke 10 sd 13 (baris pertama) di bawah sebagai berikut:
 
Wulangreh, Maskumambang bait ke 10-13
 

Wulangreh, Maskumambang bait 14-18

2. MERTUA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

Pada bait ke 13 baris ke 2 sd 4  dan pd bait ke 14 baris pertama  disebutkan: (13) ......  mila maratuwa | lanang wadon dèn bêktèni | awèh rasa ingkang nyata || kemudian dilanjutkan: (14) sajatine rasa kang mêncarkên wiji | .....”. Pengertiannya: Kedua mertua (laki-laki dan perempuan) wajib dihormati karena melalui mereka kita memperoleh kenikmatan (aweh rasa dan sajatine rasa) selanjutnya memberi peluang kita untuk memperoleh keturunan (mencarken wiji).


3. SAUDARA TUA
 
Saudara tua adalah pengganti orang tua yang perlu kita ikuti pituturnya kalau orang tua kita sudah meninggal. Hal ini dapat dibaca pada bait ke 14 baris ke 2 sd 4, bait ke 15 dan bait ke 16 baris pertama di atas


4. GURU

Kita hormat pada guru karena melalui guru kita memperoleh petunjuk kesempurnaan  hidup sampai mati (atuduh sampurnaning urip tumeka antaka), dapat pepadhang hati yang gelap dan  petunjuk jalan menuju kemuliaan hidup (madhangaken petenging ati dan ambenerken marga mulya).

Berat beban orang yang durhaka kepada guru. Oleh sebab itu kita harus berupaya supaya selalu dicintai guru kita dan jangan sampai berkurang kecintaan kita kepada guru. (minta asih siyang ratri dan ywa nganti suda sihira). Mengenai hal ini dapat dibaca selengkapnya pada bait ke 16 (baris ke 3) dan bait ke 17-18 di atas.


5. ALLAH SWT

Wulangreh, Maskumambang, bait ke 19

Sembah kepada Allah SWT adalah ibadah kita. Dalam Serat Wulangreh pupuh Maskumambang bait ke 19 pada gambar di sebelah, disebutkan bahwa sembah hanya ditujukan kepada Allah SWT yang menguasai hidup dan mati kita maupun rejeki kita di dunia ini, sebagai berikut:

Demikian pula bila kita rujuk kembali ke butir 1 di atas , maka kedua orang tua kita pun menurunkan kita tidak lain hanya atas kehendak Allah SWT semata.

Menyembah Tuhan berarti melaksanakan perintah Allah dan mematuhi laranganNya. Dalam pupuh Asmaradana bait ke 1 sd 3, disebutkan supaya kita melaksanakan Shalat 5 waktu. Siapa meninggalkan Shalat akan jadi “gabug” (gabug: bulir padi yang kosong). Demikian pula kita tidak boleh meninggalkan Rukun Islam yang lima.

Mengenai Rukun Islam ini pesan Sri Pakubuwana IV sederhana tetapi lugas: (1) Laksanakan semampunya tetapi tidak boleh ditinggalkan (mapan ta sakuwasane; nanging aja tan linakyan) dan (2) Barang siapa tidak melaksanakan akan mendapat hukuman Allah (Sapa tan nglakonana; tan wurung nemu bebendu).
 
Lengkapnya pupuh Asmaradana bait ke 1 sd 3 tersebut sebagai berikut:

PB IV, Wulangreh, Asmaradana bait 1-3
PENUTUP
 
Demikianlah “Sembah Lelima” menurut Serat Wulangreh. Kepada kedua orang tua yang menjadi lantaran hidup kita di dunia; Kepada kedua mertua laki-laki dan perempuan yang memberi kenikmatan dan keturunan; Kepada saudara tua sebagai ganti orang tua; Kepada guru yang memberi pelita guna kesempurnaan hidup dan kepada Allah SWT yang menguasai hidup mati dan rejeki kita dengan menjalankan Rukun Islam yang lima, yaitu: Syahadat, Shalat lima waktu, Puasa, Zakat dan Haji dengan peringatan: Laksanakan sekuatnya (sakuwasane); Tetapi jangan sampai tidak melaksanakan (aja tan linakyan) dan siapa tidak melaksanakan akan mendapatkan azab (sapat tan nglakonana; tan wurung nemu bebendu)  (IwMM)

No comments:


Most Recent Post


POPULAR POST