Saturday, June 23, 2012

KISAH LANDAK: CONTOH LAIN SIFAT ADIGANG

Sifat “Adigang adigung adiguna” dalam Serat Wulangreh diwakili Kijang, Gajah dan Ular, yang masing-masih mengandalkan Kesaktian, kekuasaan dan kepandaiannya. Diceriterakan dalam Serat Maduwasita, Ki Padmasusastra, 1918, kisah seekor landak, yang seperti kijang dalam Serat Wulangreh, matinya karena terlena akibat mengandalkan kesaktiannya. Disini si landak apes karena mengandalkan duri-duri tajamnya yang justru dikalahkan oleh barang yang amat sepele.

Landak adalah binatang yang bulu-bulunya panjang, keras dan tajam seperti duri. Ditabrak seekor landak, walaupun tidak mematikan, bisa terjadi perlukaan banyak pada kulit seperti luka tusukan akibat bambu penusuk sate. Kelebihan ini menumbuhkan sifat sombong dalam diri si landak, sehingga ia berani sesumbar:

Apa ada makhluk di bumi ini yang seperti aku. Walaupun kecil, tetapi semua makhluk menyingkir kalau berpapasan dengan aku. Aku tidak pernah takut cari makan di kebun manusia. Manusia justru takut sama aku. Memegang pun tidak berani apalagi kalau sampai aku labrak. Pokoknya aku selalu bisa lepas dari semua musuh jahat. Buluku ini hebat bukan main. Betul-betul bulu yang indah. Seperti pagar mengkilap yang tertata panjang pendeknya. Disamping indah, buluku juga senjata yang nggegirisi. Rumahku ada di dalam liang yang dalam dan berkelok-kelok. Tidak ada galah yang mampu menusuk dari luar. Pendek kata, tidak ada kehidupan di dunia ini yang lebih menyenangkan daripada kehidupanku. Ibaratnya aku selalu lepas dari maut selama belum waktunya.

Alkisah manusia marah karena kebunnya dirusak landak. Setiap landak dikejar selalu melarikan diri masuk lubang. Pengejaranpun berhenti. Tetapi manusia tidak pernah kekurangan akal. Dia kumpulkan sampah kering di depan lubang landak. Sampah dibakar, asapnya diarahkan masuk ke dalam lubang landak. Akibat asap yang memenuhi liang, landak pun kehabisan napas. Ia keluar, dengan sikap tempur bulu-bulu durinya ditegakkan. Tekadnya satu, mati bersama dengan lawannya, manusia.

Manusia sudah waspada. Ia sudah menyiapkan senjata, berupa potongan “batang pisang”. Begitu landak menerjang dengan duri-durinya yang berdiri, langsung ditimpa batang pisang. Keras lawan lunak, batang pisang pun menancap di duri-duri landak. Landak tidak mampu menahan batang pisang yang biarpun lunak tetapi berat. Tidak bisa bergerak dan manusia dengan mudah menangkapnya.

LIDING DONGENG

Seseorang yang merasa dirinya paling sakti bisa terlena karena lupa daratan. Sombong adalah musuh yang bersarang dalam diri sendiri dan paling sulit dikalahkan. Ketika ia dipecundangi justru oleh hal yang sepele, maka nasi sudah menjadi bubur (IwMM)

No comments:


Most Recent Post


POPULAR POST