Mengulangi kembali yang telah ditulis pada Panyandra: Pepindhan untuk sesuatu yang khusus (1): Kepala dan leher.
Panyandra (candra: salah satu pengertian
“candra” menurut Poerwadarminta adalah menceriterakan ujud sesuatu dengan
“pepindhan”).
Secara umum dapat kita katakan bahwa “panyandra” adalah “pepindhan” khusus. Misalnya bagian tubuh manusia (khususnya wanita, dan lebih khusus lagi yang dinilai “indah).
“Panyandra” juga diberikan untuk menggambarkan suatu keadaan. Misalnya “panyandra untuk musim” dalam “pranatamangsa” Jawa, demikian pula panyandra gambaran orang minum (minuman keras) mulai satu sloki sampai sepuluh sloki.
Secara umum dapat kita katakan bahwa “panyandra” adalah “pepindhan” khusus. Misalnya bagian tubuh manusia (khususnya wanita, dan lebih khusus lagi yang dinilai “indah).
“Panyandra” juga diberikan untuk menggambarkan suatu keadaan. Misalnya “panyandra untuk musim” dalam “pranatamangsa” Jawa, demikian pula panyandra gambaran orang minum (minuman keras) mulai satu sloki sampai sepuluh sloki.
Perlu
daya imajinasi yang kuat untuk membayangkan sesuatu yang kita “candra” dengan
pembandingnya. Melanjutkan posting terdahulu, dapat dipirsani beberapa contoh panyandra untuk bagian
tubuh manusia sebagai berikut:
A. KEADAAN TUBUH DAN ANGGOTA BADAN
1. BETIS:
Kempole
nyikil walang:
(Kempol: betis) Betis seperti kaki belalang
Kempole
ngembang pudhak:
Putih dan berseri seperti bunga pudak (pandan)
Wentise
mukang gangsir:
(Wentis: betis) Betis seperti kaki gangsir (Gangsir: sejenis jengkerik)
Wentise
ndamen meteng: (Dami:
batang padi. Yang dimaksud disini adalah butir padinya. Maksudnya sama dengan
ungkapan bahasa Indonesia: Betisnya padi membunting
2. JARI
Drijine
mucuk eri:
jari-jemari yang ramping seperti pucuknya duri
3. KULIT
Pakulitane
ngulit langsep:
Kuning langsat
Pakulitane
ireng manis:
Hitam manis
Pamulune
mbengle keris:
(Pamulu: rona pada wajah): Kearah kuning bercahaya seperti “bengle” (sejenis
tanaman obat)
Pamulune
prada binabar:
wajah bersinar seperti “prada”.
4. PAYUDARA
Payudarane
nyengkir gadhing: Seperti
kelapa gading muda
5. PINGGANG
Bangkekane
nawon kemit:
Bangkekan (pinggang) yang kecil seperti tawon kemit (umumnya lebah memang
pinggangnya kecil. Tawon kemit adalah sejenis lebah yang pinggangnya memang
paling ramping).
PUNDAK
Pundhake
nraju mas: Traju
adalah timbangan. Yang dimaksud adalah pundak yang kiri kanan sama tingginya.
Betul-betul sama tinggi ibarat “traju mas” (timbangan emas). Mengapa pundak
saja diurus? Marilah kita berdiri di depan cermin. Adakah pundak kita
benar-benar imbang kiri kanan? Kebanyakan pundak kita “ndhek-wur” (satu cendhek satunya dhuwur).
6. TANGAN
Tangane
nggendhewa pinenthang:
Adalah tangan yang kalau diluruskan melengkung ibarat busur yang ditarik.
Tangaen
nggendhewa denta:
(Denta: gading gajah). Maksudnya disini adalah tangan yang tidak hanya
“nggendhewa” saja tetapi kulitnya juga berwarna “denta” atau kuning gading
Catatan:
Tangan yang “nggendhewa pinenthang” ini bagus untuk seorang penari.
7. TUMIT
Tungkake
bunder lir jinangka:
Tumit yang bulat teratur seperti diukur dengan jangka
B. GERAKAN TUBUH DAN ANGGOTA BADAN
1. CARA BERJALAN
Lakune
kaya macan luwe:
Jalannya seperti harimau lapar. Intinya gerakan tubuh bagian bawah yang luwes. Mohon
dibayangkan sendiri seperti apa. Kata-kata “lakune
kaya macan luwe” ada dalam lirik lagu “Putri Solo” yang tayangan
Youtube-nya dapat bapak ibu klik pada bagian akhir tulisan ini
Lakune
mucang kanginan:
Yang satu ini kebalikan dari “macan luwe”. Merupakan gambaran gerak tubuh
bagian atas waktu berjalan. Ibarat pohon pucang (pinang) yang tertiup angin,
bergoyang lembut ke kiri dan kanan.
Lakune
njalak dinding:
Model lain lagi. Cara berjalan seperti burung jalak dinding. Gambaran wanita
yang lincah gerakannya.
2. GERAKAN ANGGOTA BADAN
Lembehane
mblarak sempal:
Gerakan tangan waktu berjalan diibaratkan seperti daun kelapa yang sudah tua
(blarak) yang sempal (patah, dalam hal ini karena memang sudah waktunya) dan
jatuh dari batang pohonnya menuju tanah. Seperti itulah gambarannya.
PENUTUP
Panyandra
juga ada dalam khasanah lagu Indonesia. Dibawah adalah tayangan video Youtube
lagu “Putri Solo” yang dinyanyikan oleh Sundari Soekotjo. Ada dua panyandra tentang putri Solo: Mung
lakune kaya macan luwe dan ireng manis kulitane.
Panyandra
tidak hanya ditujukan kepada tubuh dan gerakan manusia, utamanya wanita. Tetapi
juga untuk suatu keadaan, baik keadaan alam maupun keadaan manusia. Kita
lanjutkan ke:
No comments:
Post a Comment